Ternyata Green bukan Hijau

Sejak merebaknya isu pemanasan global atau lebih kerennya "global warming". Ada satu kata yang digunakan oleh para relawan-relawan yang mengkampanyekan program GO GREEN kemudian "laris" dipasaran yaitu green. Green sendiri merujuk pada suatu warna, yaitu hijau. Mengapa hijau? Mungkin hijau melambangkan pohon atau tumbuhan. Karena sebagian besar pohon berdaun, dan sebagian besar daun berwarna hijau.

Lalu mengapa pohon?
Mengapa bukan tanah, batu ataupun air. Mungkin juga disebabkan karena akar permasalahan pemanasan global disebabkan berkurangnya jumlah pepohonan di dunia. Sehingga berkurang juga jumlah produksi oksigen yang dihasilkan, sehingga jumlah karbondioksida lebih banyak, lalu membuat lingkungan semakin panas, nah mungkin itupula mengapa terjadi pemanasan global. (serba mungkin... :)... yang nulis so tau ya ...he... he... he...).

Sehingga semua beranggapan apapun yang ada embel-embel green berarti itu ramah lingkungan. Sehingga banyak produk diberi label green atau ditulis ramah lingkungan supaya dianggap produk tersebut "ramah lingkungan", padahal belum tentu.... (sendal jepit penulis saja warnanya hijau... berarti senda jepit penulis ramah lingkungan ya...:), blog inipun labelnya green).

Lalu bagaimana agar kita tidak tertipu oleh label-label? Cara cukup mudah... cari informasi!! tanya om google, banyak baca, kunjungi situs-situs relawan pecinta lingkungan, ikuti milis-milisnya. 

Menurut penulis salah satu cara memperlambat pemanasan global yaitu memperbaiki prilaku atau kebiasaan dalan kehidupan atau dalam menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari. Misal, berjalan kaki atau naik sepeda untuk jarak yang dekat. Gunakan kendaraan umum (biar macet, trus telat yang penting Go Green :)). Gunakan email untuk mengirimkan berita/kabar. Bayar rekening atau tagihan secara online, dst...dst.. pokoknya banyak dehh....